
Tornado Terjang Paris Utara, Satu Korban Tewas dan Sepuluh Terluka
koranindonesia.id – Sebuah tornado kuat melanda wilayah utara Paris, Prancis, pada Senin, 20 Oktober 2025. Bencana alam ini menyebabkan kerusakan parah di sejumlah distrik dan menewaskan satu orang. Selain itu, sepuluh orang lainnya terluka, dengan empat korban dalam kondisi kritis.
Kota Ermont, yang berjarak sekitar 20 kilometer timur laut dari pusat Paris, menjadi wilayah paling terdampak. Menurut laporan The Guardian, tornado menghantam sekitar sepuluh distrik dan menimbulkan kekacauan besar di area permukiman serta lokasi konstruksi.
“Baca Juga: Eks Sekjen Kementan Diperiksa KPK soal Dugaan Korupsi Karet“
Jaksa wilayah, Guirec Le Bras, menjelaskan bahwa korban tewas merupakan seorang pekerja konstruksi berusia 23 tahun. Ia meninggal di lokasi proyek setelah tornado merobohkan tiga derek besar dalam hitungan detik.
Selain korban tewas, sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka akibat reruntuhan bangunan dan puing logam. Empat di antaranya kini masih dirawat intensif di rumah sakit setempat karena cedera serius di kepala dan dada.
Pihak berwenang menyebut tornado tersebut merusak atap bangunan, menumbangkan pohon, serta menghancurkan kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi konstruksi.
Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan momen menegangkan saat tiga derek konstruksi tumbang dalam waktu bersamaan. Dalam rekaman itu, suara angin kencang terdengar jelas saat logam besar berputar di udara sebelum menimpa bangunan.
Salah satu derek jatuh di atas sebuah klinik kesehatan, namun beruntung tidak menimbulkan korban luka. Sementara itu, derek kedua menimpa gedung apartemen yang dihuni beberapa keluarga. Petugas evakuasi segera mengevakuasi penghuni untuk mencegah risiko tambahan.
Di lokasi kejadian, puluhan petugas pemadam kebakaran, polisi, dan tenaga medis bekerja keras mengevakuasi korban serta mengamankan area terdampak. Mereka juga membersihkan puing-puing logam yang berserakan di jalan dan area konstruksi.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nunez, menegaskan bahwa badai tersebut merupakan fenomena langka dan sangat tiba-tiba. Ia mengatakan pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada korban dan keluarga yang terdampak.
“Saya memantau situasi dengan saksama,” tulis Nunez di akun X miliknya. “Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan terima kasih kepada tim penyelamat yang bekerja di lapangan.”
Pemerintah setempat kini meningkatkan kesiagaan cuaca ekstrem di wilayah utara Prancis karena badai susulan masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Hingga Selasa pagi, tim penyelamat masih melakukan pencarian di antara reruntuhan untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal.
Petugas juga memasang garis pengaman di sekitar area konstruksi untuk mencegah warga mendekat karena masih ada risiko bangunan runtuh.
Warga setempat menggambarkan tornado itu sebagai peristiwa paling dahsyat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak dari mereka masih trauma karena suara angin yang menggelegar dan puing-puing beterbangan di udara.
Tornado yang melanda wilayah utara Paris ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah Prancis tentang meningkatnya risiko cuaca ekstrem di Eropa.
Bencana tersebut menunjukkan bahwa kesiapsiagaan terhadap badai dan angin kencang perlu ditingkatkan, terutama di kawasan padat penduduk dan proyek pembangunan besar.
Pemerintah berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas peristiwa ini untuk memastikan keamanan lokasi konstruksi dan mencegah terulangnya tragedi serupa.
“Baca Juga: Paus Leo Temui Korban Pelecehan, Seruan Aturan Nol Toleransi“