
Prabowo Murka soal Beras Oplosan Ini Pengkhianatan Besar
koranindonesia.id – Prabowo Murka soal Beras Oplosan: Presiden RI menegaskan bahwa praktik oplosan beras harus dihentikan. Ia menyebut, tindakan menjual beras biasa dengan label premium merupakan bentuk penipuan. Ia menyampaikan hal ini saat peluncuran program Kopdes Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
“Beras biasa dibungkus dan diberi stempel premium, lalu dijual Rp5.000 lebih mahal dari harga eceran tertinggi. Ini penipuan. Ini pidana,” tegas Prabowo di hadapan peserta acara.
“Baca Juga: Dubes AS Kecam Serangan Gereja di Tepi Barat, Minta Usut“
Prabowo mengaku telah menerima laporan tentang dampak ekonomi dari praktik curang tersebut. Ia menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami kerugian hingga Rp100 triliun per tahun. Angka besar ini, katanya, hanya dinikmati oleh kelompok usaha tertentu.
“Kerugian negara ini sangat besar. Menteri Keuangan kita bekerja keras mencari pemasukan dari pajak dan bea cukai. Tapi ada Rp100 triliun yang hilang setiap tahun karena praktik ini,” ujarnya.
Menurut Prabowo, hanya 4 hingga 5 kelompok usaha yang mendapat keuntungan dari praktik tersebut. Ia menyebut mereka sebagai pihak yang menghianati bangsa.
Prabowo menyatakan ketidakterimaannya terhadap praktik oplosan beras yang merugikan rakyat kecil. Ia menyebut hal tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap negara.
“Ini adalah penghianatan terhadap bangsa dan rakyat. Ini adalah upaya sistematis untuk membuat Indonesia tetap lemah dan miskin,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dirinya telah disumpah untuk menjaga konstitusi dan menegakkan hukum di Indonesia. Karena itu, ia berjanji akan bertindak tegas terhadap para pelaku.
Prabowo secara langsung memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengusut tuntas kasus ini. Ia meminta agar para pelaku ditindak sesuai hukum yang berlaku.
“Saya perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut dan menindak tegas pelaku beras oplosan,” kata Prabowo.
Ia juga menegaskan bahwa negara akan menyita aset para pelaku jika mereka tidak mengembalikan kerugian tersebut.
“Kalau mereka kembalikan Rp100 triliun itu, oke. Kalau tidak, kita sita penggilingan padi mereka,” tegasnya.
Pernyataan Prabowo menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keadilan ekonomi bagi masyarakat. Ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap konsumen dan petani.
Prabowo juga ingin agar hukum ditegakkan secara menyeluruh, terutama pada sektor pangan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Dengan perintah ini, diharapkan aparat penegak hukum segera bertindak dan menyelamatkan ekonomi Indonesia dari praktik kecurangan.
“Baca Juga: Pangeran Al-Waleed Wafat Usai 20 Tahun Koma di Rumah Sakit“