News

NASA Temukan Pangkalan Nuklir AS Tersembunyi di Greenland

koranindonesia.id – Ilmuwan NASA berhasil menemukan kembali Camp Century, pangkalan militer rahasia Amerika Serikat dari era Perang Dingin.
Tim peneliti menemukannya saat menguji sistem radar baru di atas Lingkaran Arktik pada musim semi 2024.
Radar tersebut mendeteksi jaringan terowongan besar yang terkubur di bawah es Greenland.

“Baca Juga: Angklung RI Tampil Memukau di Festival Jazz Uzbekistan

Awalnya, para ilmuwan menduga temuan itu adalah peninggalan peradaban kuno.
Namun, hasil identifikasi menunjukkan bahwa situs itu merupakan bagian dari Proyek Iceworm milik Pentagon.
Proyek itu bertujuan menciptakan lokasi peluncuran rudal nuklir rahasia yang mengincar Uni Soviet.


Camp Century Terkubur Es Sejak Tahun 1967

Camp Century dibangun pada tahun 1959 di tengah memanasnya ketegangan Perang Dingin.
Namun, pada 1967, militer AS meninggalkan pangkalan tersebut karena kondisi es tidak stabil.
Lapisan es Greenland terus bergeser, sehingga membuat proyek peluncur rudal tidak dapat dilanjutkan.

Kini, Camp Century terkubur setidaknya 30 meter di bawah permukaan es.
Radar mendeteksi struktur yang membentang sejauh tiga kilometer di bawah tanah.

Ilmuwan NASA, Chad Greene, mengungkapkan rasa takjubnya saat terbang di atas lokasi tersebut.
“Rasanya seperti menjelajahi planet lain. Sulit membayangkan siapa pun bisa bertahan di sana,” ujarnya.


Kehadiran Militer AS di Greenland Sejak 1950-an

AS membangun Camp Century berdasarkan perjanjian militer dengan Denmark pada 1951.
Saat Perang Dingin memuncak, AS memiliki 17 pangkalan militer dengan sekitar 10.000 tentara di Greenland.

Kini, hanya satu pangkalan yang tersisa, yaitu Pangkalan Luar Angkasa Pituffik, dengan 200 personel.
Penemuan Camp Century menjadi pengingat tentang peran strategis Greenland dalam sejarah militer AS.


Trump Ingin Kuasai Greenland, Denmark dan Warga Menolak

Presiden Donald Trump pernah menyatakan keinginannya untuk memperoleh Greenland dari Denmark.
Pada Maret 2025, ia menyebut tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan militer demi menguasainya.
Trump menyebut keamanan nasional AS terancam oleh kehadiran Rusia dan Cina di kawasan Arktik.

Namun, Denmark dan Greenland tegas menolak rencana tersebut.
Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menyatakan bahwa Greenland bukan untuk dijual.
Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, juga menyuarakan hal yang sama.

“Greenland adalah milik kami dan tidak akan pernah dijual.
Kami tidak akan menyerah atas perjuangan panjang menuju kemerdekaan,” ujar Egede kepada Reuters.


Greenland Kaya Sumber Daya, Jadi Rebutan Negara Besar

Greenland dikenal kaya akan sumber daya mineral dan cadangan energi.
Letaknya yang strategis menjadikannya wilayah yang diperebutkan oleh kekuatan global.

China dan Rusia terus memperluas pengaruh di kawasan Arktik.
Hal ini mendorong Amerika Serikat untuk memperkuat posisinya di Greenland demi menjaga kepentingan strategisnya.


“Baca Juga: Influencer Tewas Saat Live TikTok, Presiden Turun Tangan

Kesimpulan:

Penemuan Camp Century membuka kembali catatan sejarah militer AS yang tertimbun es selama puluhan tahun.
Situs ini menjadi bukti bahwa Greenland memegang peran penting dalam geopolitik global sejak era Perang Dingin.
Di tengah isu perebutan wilayah, Greenland tetap menjadi milik rakyatnya, bukan objek jual beli negara.