News

Influencer Tewas Saat Live TikTok, Presiden Turun Tangan

koranindonesia.id – Valeria Marquez, influencer kecantikan asal Meksiko, tewas ditembak saat melakukan live streaming di TikTok.
Peristiwa tragis ini terjadi di sebuah salon kecantikan di kota Zapopan, negara bagian Jalisco, pada Selasa (12/5/2025).

“Baca Juga: One UI 7 Bikin Layar Galaxy Tab Crash, Samsung Beri Solusi

Seorang pria masuk ke salon dan langsung menembak Valeria.
Paramedis memastikan Valeria meninggal di tempat akibat luka tembak di kepala dan dada.


Momen Detik-Detik Terakhir Terekam di Siaran Langsung

Sebelum insiden, Valeria duduk di meja sambil memegang boneka.
Dalam video, ia terdengar mengatakan, “Mereka datang,” lalu seseorang di latar belakang bertanya, “Hei, oke?”
Valeria menjawab “Ya,” lalu mematikan suaranya. Tak lama kemudian, suara tembakan terdengar.

Seseorang tampak mengangkat ponselnya dan wajahnya terlihat sebentar sebelum siaran berakhir.
Video itu menyebar luas di media sosial dan membuat publik gempar.


Presiden Claudia Sheinbaum Turun Tangan

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, langsung menanggapi insiden ini dalam konferensi pers.
Ia menyatakan solidaritas untuk keluarga korban dan memastikan penyelidikan dilakukan secara menyeluruh.

“Penyelidikan sedang berjalan untuk menangkap pelaku dan mengungkap motifnya,” kata Sheinbaum.
Ia juga mengerahkan kabinet keamanan tingkat tinggi untuk mengawal kasus ini.


Kasus Diselidiki Sebagai Femisida

Jaksa penuntut di Jalisco menyelidiki kasus ini sebagai femisida.
Femisida adalah pembunuhan terhadap perempuan yang diduga bermotif gender.

Menurut hukum Meksiko, femisida melibatkan kekerasan berbasis gender, pelecehan seksual, atau hubungan dengan pelaku.
Otoritas menyatakan belum menetapkan tersangka, namun penyelidikan intensif terus dilakukan.


Valeria Pernah Mengungkap Rasa Takut Sebelumnya

Dalam siaran langsung sebelumnya, Valeria mengaku pernah didatangi seseorang yang membawa “hadiah mahal.”
Orang itu datang ke salon saat ia tidak berada di tempat.
Valeria mengaku khawatir dan tidak berniat menunggu orang itu kembali.

Pernyataan ini semakin memperkuat dugaan bahwa pembunuhan Valeria telah direncanakan.


Meksiko Masih Hadapi Ancaman Femisida Tinggi

Menurut data PBB, Meksiko menempati posisi keempat tertinggi di Amerika Latin untuk kasus pembunuhan perempuan.
Pada tahun 2023, terdapat 1,3 kasus femisida untuk setiap 100.000 perempuan di negara tersebut.

Wilayah Jalisco mencatat 909 kasus pembunuhan sejak Oktober 2024, saat Presiden Sheinbaum mulai menjabat.
Jalisco kini termasuk enam besar wilayah dengan angka kekerasan tertinggi terhadap perempuan.


“Baca Juga: Siswi SMP di Bandung Jadi Korban Pelecehan Sopir Taksi Online“

Kesimpulan:

Kematian Valeria Marquez mengguncang masyarakat Meksiko dan dunia internasional.
Presiden Meksiko sudah mengambil langkah serius untuk mengusut tuntas kasus ini.

Tragedi ini juga menjadi pengingat bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi ancaman besar.
Masyarakat dan pemerintah diharapkan lebih serius menangani isu femisida demi keselamatan semua warga.