Polres Cianjur Minta Maaf soal Salah Tangkap Warga
koranindonesia.id – Polres Cianjur menyampaikan permintaan maaf atas insiden salah tangkap dan dugaan penganiayaan terhadap seorang warga bernama Suherli. Permintaan maaf ini disampaikan langsung oleh KBO Satreskrim Polres Cianjur, Inspektur Satu Dudi Suharyana, di hadapan awak media pada Selasa malam (11/6/2025).
“Baca Juga: Fractured Blooms, Game Berkebun Horor yang Diumumkan di SGF“
“Kami mohon maaf atas hal-hal yang tidak berkenan. Kealpaan ini menjadi pembelajaran bagi kami semua,” ucap Dudi saat konferensi pers di Mapolres Cianjur.
Dudi menjelaskan bahwa kejadian bermula dari kesalahpahaman antara petugas dan korban di kawasan Baros, Karangtengah. Saat itu, Suherli melintas bersama temannya dan langsung diamankan oleh petugas. Setelah penangkapan, Suherli mengaku mengalami kekerasan baik di lokasi kejadian maupun di kantor polisi.
Suherli menyampaikan bahwa ia sempat dipukul, menyebabkan lebam di sekitar mata dan gigi rontok. Wajahnya tampak lebam dalam video berdurasi 1 menit 17 detik yang viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan kondisi wajah Suherli dengan satu mata menghitam dan luka di bagian mulut.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa persoalan telah diselesaikan secara kekeluargaan. Proses musyawarah berlangsung antara keluarga korban dan jajaran Polres Cianjur. Menurut Dudi, penyelesaian secara damai ini dicapai setelah dialog terbuka dari kedua belah pihak.
“Setelah musyawarah, kami sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. Namun, proses hukum tetap berjalan,” jelasnya.
Suherli menerima permintaan maaf dari pihak kepolisian. Ia setuju dengan penyelesaian damai asalkan proses hukum terhadap pelaku tetap berjalan. Ia mengaku mempertimbangkan banyak hal sebelum menyetujui jalan kekeluargaan tersebut.
“Saya mau islah karena para pelaku tetap diperiksa. Saya ingin penyelesaian damai, tapi hukum harus ditegakkan,” tegas Suherli.
Dudi mengatakan bahwa pihaknya akan menjadikan peristiwa ini sebagai bahan introspeksi internal. Ia berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari. Polres Cianjur juga meminta dukungan masyarakat untuk terus mengawasi dan mendukung kerja polisi.
“Kami akan evaluasi internal agar pelayanan kepada masyarakat semakin baik. Mohon dukungan semua pihak,” kata Dudi.
“Baca Juga: Pelaku Pencurian Lampu Billboard di Jakbar Tertangkap“
Video pengakuan Suherli viral dan memicu reaksi publik. Setelah empat hari beredar, video tersebut telah dihapus. Sebagai gantinya, muncul video baru yang menjelaskan bahwa permasalahan telah diselesaikan dengan damai.
Meski video awal sudah tidak tersedia, peristiwa ini tetap menjadi perhatian masyarakat. Banyak pihak meminta agar pengawasan terhadap aparat kepolisian diperketat guna mencegah kejadian serupa.