Marapi Meningkat: Erupsi & Material Pijar Terlempar
koranindonesia.id – Marapi Meningkat: Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Marapi meningkat sejak awal Februari 2025. Gunung Marapi terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Pemerintah daerah menjaga kewaspadaan.
”Baca Juga: Crazy Rich Surabaya Budi Said Divonis 16 Tahun Penjara“
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan gunung ini sering meledak. Ia menekankan erupsi terjadi sejak tahun 1987. Gunung Marapi meledak secara eksplosif dari Kawah Verbeek.
Erupsi menghasilkan suara gemuruh yang terdengar oleh masyarakat. Material seperti abu dan lapili pun terbang. Kadang, material pijar dan bom vulkanik juga melayang. Wafid menyampaikan informasi itu pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Para ahli memantau gunung dengan alat visual dan instrumen. Data menunjukkan aktivitas gunung masih tinggi. Wafid mengamati peningkatan gempa vulkanik dan tremor. Ia menjelaskan peningkatan ini berasal dari pasokan fluida yang naik dari dalam gunung.
Wafid mengingatkan masyarakat bahwa erupsi terjadi secara tidak terus-menerus. Masing-masing letusan melepaskan tekanan yang menumpuk di dalam gunung. Ia menambahkan bahwa letusan biasanya disertai dentuman keras. Dentuman itu merupakan tanda pelepasan energi.
Data pemantauan mengungkap tekanan di dalam gunung masih tinggi. Variasi kecepatan seismik dan koherensi tetap rendah. Kondisi medium di dekat permukaan belum stabil. Wafid menyebut hal itu sebagai indikasi potensi bahaya.
Ia memperingatkan agar masyarakat menjaga jarak dari pusat aktivitas. Wafid menetapkan radius bahaya 3 km dari Kawah Verbeek. Masyarakat di sekitar area itu harus selalu waspada.
Pemerintah daerah terus memantau situasi. Pihak berwenang menginstruksikan penduduk agar mengikuti arahan keselamatan. Mereka menyarankan masyarakat siap evakuasi jika terjadi peningkatan bahaya.
Informasi ini disampaikan untuk menjaga keselamatan warga dan mengantisipasi letusan berikutnya. Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak resmi.
Badan Geologi dan pemerintah daerah bekerja sama dalam meminimalkan risiko. Mereka terus mengawasi kondisi gunung secara rutin. Dengan pemantauan yang cermat, diharapkan potensi kerusakan dapat dicegah.
”Baca Juga: 4 Bintang Timnas Indonesia di Liga Champions Asia 2024-2025“