Kemendes Dorong Gerakan Desa Peduli Sampah Atasi Masalah
koranindonesia.id – Persoalan sampah masih menjadi isu lingkungan hidup yang mendesak di Indonesia. Meningkatnya volume sampah dan bencana lingkungan membuat pemerintah harus bergerak cepat. Untuk itu, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mengambil langkah nyata melalui Gerakan Desa Peduli Sampah.
“Baca Juga: 5 Fungsi Utama WAN dalam Jaringan Komputer Modern“
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyebut total sampah nasional mencapai 56,63 juta ton. Dari jumlah tersebut, 61 persen belum dikelola dengan baik. Angka ini menunjukkan perlunya penguatan sistem pengelolaan sampah, terutama dari wilayah desa.
Kementerian Lingkungan Hidup telah mendorong pengurangan sampah dari sumbernya. Langkah ini juga mencakup pemanfaatan sampah sebagai sumber daya, serta penguatan desa berdaya tahan terhadap perubahan iklim.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mencanangkan Gerakan Desa Peduli Sampah sebagai solusi konkret. Program ini bertujuan menciptakan desa yang bersih dan sehat melalui sistem pengelolaan sampah yang efektif.
Gerakan ini sekaligus menanamkan budaya sadar sampah di masyarakat desa. Kemendes berharap masyarakat ikut aktif menjaga lingkungan melalui langkah-langkah kecil namun konsisten.
Sebagai bentuk pelaksanaan program, Kemendes berkolaborasi dengan detikcom menyelenggarakan Festival Bangun Desa Bangun Indonesia. Festival ini mengusung tema Gerakan Desa Peduli Sampah dan akan digelar pada 16 Mei 2025 di Alun-alun Desa Situterate, Kabupaten Serang, Banten.
Acara akan dimulai pukul 08.00 WIB dan terbuka untuk umum. Masyarakat juga bisa menyaksikan festival ini melalui live streaming di platform detikcom.
Festival ini akan dihadiri langsung oleh Menteri Yandri Susanto, Wakil Menteri Ahmad Riza Patria, serta sejumlah menteri Kabinet Prabowo-Gibran. Kepala daerah, tokoh agama, dan ribuan warga juga turut meramaikan acara.
Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan terhadap gerakan peduli sampah yang dimulai dari desa. Pemerintah pusat ingin memberi contoh nyata soal pentingnya pengelolaan lingkungan sejak dari akar masyarakat.
Festival akan dimeriahkan berbagai kegiatan menarik seperti Pergelaran Seni Budaya, Ekspo BUMDes, Gerakan Ketahanan Pangan, dan Deklarasi Peduli Sampah. Tak hanya itu, pesta rakyat dan hiburan lokal akan melibatkan langsung warga sekitar.
Salah satu kegiatan utama yaitu aksi bersih-bersih yang dilakukan secara gotong royong. Masyarakat akan bekerja bersama Menteri, OPD Kabupaten Serang, tokoh lokal, dan pemuda Desa Situterate di sepanjang jalan utama desa.
Melalui Gerakan Desa Peduli Sampah, Kemendes ingin membentuk sistem pengelolaan sampah berkelanjutan. Program ini tidak hanya sebatas kampanye, tetapi dirancang untuk menciptakan dampak jangka panjang.
Dukungan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkuat pelaksanaan program ini. Kolaborasi lintas sektor diharapkan mempercepat terwujudnya desa yang mandiri, bersih, dan tangguh terhadap krisis lingkungan.
“Baca Juga: Menteri PPPA Siswa SD Tawuran Adalah Korban, Bukan Pelaku“
Kesimpulan:
Gerakan Desa Peduli Sampah adalah langkah strategis Kemendes dalam menangani persoalan sampah dari level akar. Program ini mengajak semua elemen desa untuk aktif menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih hijau dan sehat.