
Pria ODGJ di Cilandak Tusuk 4 Orang, Kini Diobservasi
koranindonesia.id – Warga Cilandak, Jakarta Selatan, dikejutkan oleh peristiwa penusukan yang melibatkan seorang pria berinisial Y. Kejadian itu berlangsung pada Minggu, 5 Oktober 2025, sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, Y terlibat pertengkaran dengan kakaknya di dalam rumah. Pertengkaran tersebut kemudian berkembang menjadi aksi kekerasan.
Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase menjelaskan, pembantu rumah tangga yang mencoba menenangkan Y justru menjadi korban. Y tiba-tiba menyerang tanpa kendali dan membuat suasana rumah panik. Kakaknya yang ketakutan langsung berlari keluar rumah untuk meminta pertolongan warga sekitar dan Ketua RT.
Namun, situasi semakin memburuk ketika Y membawa senjata tajam berbentuk karambit. Ia menyerang siapa pun yang mencoba menenangkannya. Empat orang, termasuk Ketua RT, mengalami luka akibat serangan tersebut.
“Baca Juga: Prabowo Instruksikan Evaluasi Keamanan Ponpes Pasca Tragedi“
Menurut keterangan Kapolsek Cilandak, Y sudah dikenal sering marah tanpa alasan jelas. Amarahnya biasanya hanya terjadi di lingkungan keluarga. “Kalau sebelumnya hanya marah di rumah saja. Marah antar keluarga,” ujar Kompol Febriman.
Keluarga sudah beberapa kali mencoba menenangkan Y, tetapi perilakunya semakin sulit dikendalikan. Beberapa tetangga juga mengaku sering mendengar suara teriakan dari rumah Y. Warga tidak menyangka kemarahan itu bisa berubah menjadi tindakan berbahaya.
Informasi dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa Y pernah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa. Hal itu memperkuat dugaan bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan yang belum tertangani dengan baik.
Setelah peristiwa itu, warga segera melaporkan kejadian kepada pihak berwenang. Polisi datang dan mengamankan Y tanpa perlawanan. “Diamankan di Polsek Cilandak untuk diambil keterangan secara administrasi,” kata Kompol Febriman kepada wartawan.
Polisi kemudian membawa Y ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk observasi kejiwaan. Tim medis di rumah sakit akan melakukan pemeriksaan mendalam untuk menilai kondisi mental Y. Hasil pemeriksaan dari RS Polri akan menentukan langkah hukum selanjutnya.
Selain itu, polisi juga memeriksa beberapa saksi dan korban untuk mengumpulkan kronologi lengkap. Penyelidikan masih terus berjalan untuk memastikan motif dan kondisi psikologis pelaku.
Empat korban luka langsung mendapat pertolongan medis setelah kejadian. Mereka menjalani perawatan untuk mengatasi luka akibat senjata tajam. Warga sekitar memberikan dukungan moral kepada keluarga korban dan berharap tidak ada kejadian serupa di masa mendatang.
Ketua RT yang terluka mengaku terkejut dengan serangan mendadak tersebut. Ia tidak menyangka niatnya untuk menolong justru berujung cedera. Meski demikian, ia bersyukur semua korban berhasil diselamatkan dengan cepat.
Kasus ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di lingkungan masyarakat. Banyak kasus serupa terjadi karena kurangnya pengawasan dan penanganan medis yang berkelanjutan.
Keluarga memiliki peran besar dalam memastikan pengobatan rutin bagi anggota keluarga yang mengalami gangguan mental. Pemerintah juga diharapkan memperkuat layanan kesehatan jiwa di tingkat masyarakat agar kasus seperti ini tidak terulang.
Peristiwa di Cilandak menjadi pengingat bahwa penanganan gangguan jiwa membutuhkan kerja sama antara keluarga, tenaga medis, dan aparat keamanan demi menjaga keselamatan bersama.
“Baca Juga: DPR Dorong TNI Profesional untuk Perkuat Pertahanan Nasional“