
Prabowo Instruksikan Evaluasi Keamanan Ponpes Pasca Tragedi
koranindonesia.id – Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian besar terhadap peristiwa ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia segera menginstruksikan para pembantunya untuk menindaklanjuti kejadian tersebut dengan langkah cepat dan terarah.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyampaikan hal itu usai menghadiri acara perayaan HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).
Menurutnya, Presiden meminta para menteri dan kepala daerah untuk fokus membantu penanganan pasca-tragedi.
“Baca Juga: Gempa Magnitudo 3,6 Guncang Sumenep, Warga Diminta Waspada“
Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden memerintahkan para menteri terkait, gubernur, dan wakil gubernur untuk memberi perhatian penuh kepada para korban.
Instruksi tersebut mencakup langkah penanganan darurat dan pendampingan kepada keluarga korban.
Selain itu, Presiden juga meminta agar seluruh pihak memastikan proses evakuasi dan identifikasi berjalan lancar.
“Beliau memerintahkan kepada para menteri terkait dan kepala daerah untuk memberikan perhatian,” ujar Prasetyo.
Prasetyo menegaskan bahwa Presiden tidak hanya memberi perintah, tetapi juga terus memantau situasi dari waktu ke waktu.
Ia memastikan Presiden menerima laporan rutin dari kementerian dan lembaga terkait setiap hari.
“Sudah, sudah. Beliau memonitor terus,” kata Prasetyo dengan tegas.
Pemantauan ini menunjukkan kepedulian langsung Presiden terhadap keselamatan para santri dan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
Selain memantau kondisi terkini, Presiden juga meminta pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keamanan bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Prasetyo menegaskan bahwa langkah ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Ia menjelaskan bahwa setiap pondok pesantren perlu memastikan bangunan mereka memenuhi standar keselamatan.
“Evaluasi ke depan ke semua pondok pesantren, kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan,” kata Prasetyo.
Pemerintah berencana melakukan pendataan terhadap seluruh bangunan pesantren di Indonesia.
Tim teknis akan meninjau kondisi fisik dan struktur bangunan yang digunakan untuk kegiatan belajar dan ibadah.
Langkah ini diharapkan dapat menemukan potensi risiko sejak dini sebelum menimbulkan korban.
Selain itu, pemerintah juga akan mendorong kerja sama antara instansi pusat dan daerah agar proses pengawasan lebih efektif.
Prasetyo berharap tragedi seperti ambruknya Ponpes Al Khoziny tidak terjadi lagi.
Ia menilai seluruh pihak perlu lebih memperhatikan aspek keselamatan dalam pembangunan fasilitas pendidikan dan keagamaan.
Menurutnya, keselamatan santri harus menjadi prioritas utama dalam setiap perencanaan pembangunan pondok pesantren.
“Keamanan bangunan harus menjadi perhatian utama, bukan sekadar tampilan atau ukuran,” ujarnya.
Perintah Presiden Prabowo menunjukkan kepedulian tinggi terhadap keselamatan para santri dan masyarakat.
Pemerintah kini bergerak cepat dengan langkah nyata, mulai dari penanganan korban hingga evaluasi keamanan bangunan pondok pesantren.
Melalui evaluasi menyeluruh dan kerja sama lintas instansi, diharapkan semua ponpes di Indonesia dapat menjadi tempat yang aman bagi kegiatan belajar dan ibadah para santri.
“Baca Juga: Evakuasi Ponpes Al Khoziny: 4 Potongan Tubuh Ditemukan“