Prabowo: 5 Juta Anak Lahir per Tahun, Setara Singapura
koranindonesia.id – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan fakta mengejutkan soal pertumbuhan penduduk Indonesia. Setiap tahun, sekitar 5 juta anak lahir di Indonesia. Angka ini setara dengan jumlah penduduk Singapura.
“Baca Juga: Stellar Blade 2 Ditarget Rilis 2027, Ini Harapan Sutradara“
“Indonesia menempati posisi keempat negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Setiap tahun, kita menyambut lima juta warga baru. Jumlah ini setara dengan populasi Singapura,” ujar Prabowo saat berpidato di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF 2025), Rusia, Jumat (20/6/2025).
Prabowo menambahkan bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, Indonesia akan mengalami pertumbuhan setara sepuluh negara Singapura di kawasan Asia Tenggara.
Menurut Prabowo, pertumbuhan penduduk yang cepat menjadi peluang sekaligus tantangan. Pemerintah harus menyediakan kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan layanan kesehatan.
“Kita harus memberi makan lima juta mulut baru setiap tahun. Kita juga harus menyediakan lima juta tempat di sekolah dan akses layanan kesehatan,” ucapnya.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh abai terhadap kebutuhan rakyat. Negara harus hadir dalam setiap tantangan hidup yang dihadapi masyarakat.
Dalam pidatonya, Prabowo menyebutkan empat prioritas utama yang akan menjadi fokus pemerintahannya.
Pertama, pemerintah akan mengupayakan swasembada pangan agar Indonesia tidak bergantung pada impor. Kedua, Prabowo menargetkan swasembada energi demi ketahanan nasional. Ketiga, ia ingin meningkatkan kualitas pendidikan agar masyarakat mampu bersaing secara global. Keempat, pemerintah akan mendorong percepatan industrialisasi demi menciptakan lapangan kerja.
“Negara harus mampu melindungi rakyatnya dari kelaparan, kemiskinan, dan penderitaan. Itulah tanggung jawab utama pemerintah,” tegas Prabowo.
“Baca Juga: Prabowo Tegaskan Sikap Non-Blok Indonesia di Rusia“
Prabowo juga menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan. Indonesia memiliki hutan luas, cadangan mineral, dan komoditas penting yang dibutuhkan dunia.
“Jika kita kelola sumber daya secara bijak, itu akan menjadi berkah bagi bangsa. Namun jika diselewengkan, kekayaan itu bisa berubah menjadi kutukan,” ungkapnya.
Prabowo menutup pidatonya dengan ajakan kolaborasi dan semangat optimisme. Ia meyakini bahwa Indonesia dapat menjadi kekuatan besar jika memanfaatkan potensi yang ada dengan benar.