Koranindonesia.id – Pada Sabtu, 25 Mei 2024, para menteri keuangan dari negara-negara G7 berkumpul di Kota Stresa, Italia utara. Untuk menyetujui rencana penggunaan aset-aset Rusia yang dibekukan guna membantu Ukraina. Topik ini menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut. Mengingat Ukraina sedang kesulitan mendapatkan dana tambahan setelah lebih dari dua tahun berperang. Situasi di medan perang, terutama di Kharkiv, masih tegang. Staf Umum Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia hanya sebagian berhasil dan pertempuran terus berlanjut. Meskipun Kyiv mengklaim mampu menghentikan kemajuan Rusia di wilayah tersebut.
” Baca Juga: Banjir di Kabupaten Tanggamus, Lampung “
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, terus meningkatkan permohonan bantuan ketika pasukannya menghadapi kesulitan di garis depan. Amerika Serikat merespons dengan mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 275 juta dollar AS atau sekitar 4,4 triliun rupiah pada Jumat, 24 Mei 2024. Menteri Keuangan Ukraina, Sergii Marchenko, juga hadir dalam pertemuan G7 untuk mencoba memanfaatkan bunga dari aset-aset Rusia yang dibekukan. Meskipun kesepakatan akhir memerlukan persetujuan dari para pemimpin negara anggota G7. Akan bertemu bulan depan di Puglia, Italia, para pengamat berpendapat bahwa prinsipnya bisa disepakati pada pertemuan hari ini.
Menteri Keuangan Perancis, Bruno Le Maire, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari pertemuan ini adalah mencapai deklarasi prinsip yang menunjukkan kesepakatan dari negara-negara G7 untuk menggunakan pendapatan dari aset-aset Rusia guna membiayai Ukraina. Dia menekankan bahwa fokusnya adalah mencapai kesepakatan politik secara prinsip, bukan solusi yang langsung siap pakai. Komisaris Ekonomi Uni Eropa, Paolo Gentiloni. Juga optimis bahwa ada konvergensi positif dalam pembicaraan menuju konsep pemanfaatan keuntungan dari aset-aset Rusia yang dibekukan.
” Baca Juga: Peluncuran Diam-Diam HMD Aura: Spesifikasi Mirip HMD Pulse “
Tahun ini, negara-negara Barat semakin mendorong penyiapan dana bagi Ukraina dengan menggunakan miliaran dollar dari rekening bank, investasi, dan aset-aset lainnya yang telah dibekukan sejak invasi Rusia pada 2022. Meskipun masih banyak rincian yang perlu diklarifikasi. Diskusi ini kemungkinan akan dilanjutkan dalam KTT G7 di Puglia pada 13-15 Juni 2024. Upaya ini menunjukkan komitmen negara-negara G7 untuk terus mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia. Sambil mencari cara untuk memanfaatkan aset-aset beku Rusia secara efektif dan legal untuk membantu membiayai kebutuhan mendesak Ukraina.