Israel Tewaskan 870 Warga Gaza saat Perang 12 Hari
koranindonesia.id – Pasukan militer Israel terus menggempur Gaza di tengah perang yang berlangsung 12 hari melawan Iran. Serangan ini menewaskan sedikitnya 870 warga Palestina, menurut laporan otoritas kesehatan Gaza yang dikutip Al Jazeera pada Rabu (25/6/2025).
“Baca Juga: 11 WNI Dievakuasi dari Iran Tiba Selamat di Bandara Soetta“
Serangan demi serangan membuat jumlah total korban tewas di Palestina melonjak menjadi 56.077 orang. Angka ini belum mencakup ribuan orang yang masih tertimbun reruntuhan dan diduga ikut menjadi korban jiwa.
Juru Bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan keprihatinannya atas tragedi kemanusiaan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa warga sipil dibunuh saat mencoba mencari makanan di tengah kekacauan perang.
“Angka tragis itu mencerminkan betapa mengerikannya situasi di Gaza,” ujar Dujarric dalam konferensi pers.
Dia menambahkan bahwa sistem distribusi bantuan kini sangat terhambat karena telah dimiliterisasi.
“Orang-orang terbunuh saat berusaha mendapatkan makanan. Sistem bantuan yang dimiliterisasi tidak dapat memenuhi prinsip kemanusiaan yang netral dan adil,” jelas Dujarric.
PBB menyerukan kepada para pemimpin Israel dan Palestina agar segera menghentikan kekerasan.
“Sudah saatnya para pemimpin menunjukkan keberanian politik dan menghentikan pembantaian ini,” tegasnya.
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, juga menyerukan agar perang di Gaza segera dihentikan. Dalam pernyataan video di media sosial, Lapid menegaskan pentingnya menghentikan konflik demi keselamatan rakyat.
“Kita harus memulangkan para sandera dan mengakhiri perang di Gaza. Israel harus mulai menata arah baru,” kata Lapid.
Ia juga menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, gagal mencegah serangan Hamas yang terjadi pada 7 Oktober 2023.
Lapid menyebut kegagalan itu sebagai kesalahan besar yang tidak bisa dimaafkan.
“Kegagalan itu terjadi karena kelalaian pemimpin dan aparat keamanan,” katanya.
“Baca Juga: KPK Optimis Putusan Ekstradisi Paulus Tannos Lancar“
Situasi di Gaza kini semakin memprihatinkan. Akses bantuan kemanusiaan sangat terbatas. Warga sipil kesulitan mendapatkan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Rumah sakit pun kewalahan menangani korban luka.
Dengan terus berlanjutnya serangan Israel, banyak pihak menilai krisis kemanusiaan di Gaza akan makin memburuk.
PBB, kelompok HAM, dan berbagai negara menyerukan gencatan senjata untuk menyelamatkan warga sipil.