Geng Bersenjata Parang dan Pedang Serang Warga
koranindonesia.id – Pada Minggu dini hari, 15 Juni 2025, warga Desa Brambang, Kecamatan Diwek, Jombang, menggagalkan aksi geng “Tahan Dobrak Jombang”. Mereka melihat empat pemuda bersenjata tajam berkonvoi dengan pedang dan parang. Warga langsung mengepung dan menangkap para pelaku sebelum mereka menyerang puluhan anggota klub motor CB. Setelah diamankan, warga menyerahkan mereka ke Polres Jombang untuk proses hukum.
“Baca Juga: 215 CPNS Sumbawa Terima SK, 60 Formasi Masih Kosong“
Rekaman video amatir memperlihatkan para remaja membawa tiga bilah parang dan satu pedang. Senjata itu terlihat tajam dan siap pakai. Polisi menyita semua bilah senjata itu sebagai barang bukti utama. Ketiga korban klub motor CB hanya mengalami ketakutan, berkat kecepatan warga yang bertindak.
Polres Jombang menetapkan tiga dari empat pemuda sebagai tersangka. Mereka berinisial OS (14) asal Mojowarno, HO (16) dari Megaluh, dan MH (15) warga Diwek. Polisi menduga mereka merencanakan pengancaman massal. Kasat Reskrim AKP Margono Suhendra menjelaskan ketiganya membawa senjata tanpa izin, sehingga menimbulkan bahaya bagi warga.
Meski statusnya tersangka, polisi tidak menahan mereka karena masih di bawah umur. Saat ini, ketiga pemuda dititipkan di rumah aman Dinas Sosial Kabupaten Jombang. Di sana, petugas Dinsos dan psikolog memberikan pembinaan perilaku. Pemerintah daerah mengharapkan mereka dapat memahami kesalahan dan tak mengulanginya.
Ketiga remaja menghadapi tuduhan melanggar UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam ilegal. Ancaman hukuman maksimal mencapai 10 tahun penjara. Polisi menegaskan siap mendukung proses peradilan anak agar pelaku mendapatkan pendampingan sesuai undang-undang perlindungan anak.
“Baca Juga: Pelajar Tersangka Tawuran Ditangkap Bawa Sajam“
Pasca-insiden, Polres Jombang memperkuat patroli di wilayah rawan geng motor. Polisi menggandeng tokoh masyarakat dan aparat desa untuk meningkatkan pengawasan dini. Warga juga diimbau aktif melaporkan pergerakan kelompok remaja mencurigakan. Dengan sinergi ini, aparat dan masyarakat berharap kerawanan tawuran dan geng bersenjata dapat ditekan.