
Ribuan Warga Sydney Demo Dukung Palestina Meski Gencatan
koranindonesia.id – Ribuan Warga Sydney Demo: Sekitar 30.000 orang memadati jalan-jalan di Kota Sydney pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Mereka bergabung dalam unjuk rasa pro-Palestina yang digelar oleh kelompok Palestine Action Group.
Aksi besar ini menjadi bagian dari puluhan demonstrasi di seluruh Australia, termasuk di Melbourne, Brisbane, dan Perth.
Meskipun gencatan senjata di Gaza mulai berlaku, para pengunjuk rasa tetap menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina.
Banyak peserta menyatakan keraguan terhadap keberhasilan perjanjian damai tersebut.
Mereka menilai konflik yang telah berlangsung selama dua tahun tidak akan berakhir dalam waktu singkat.
“Baca Juga: Kasus Kematian Terapis di Pasar Minggu: Polisi Masih Selidiki“
Para demonstran menilai bahwa gencatan senjata tidak akan menghentikan kekerasan yang sudah berlangsung lama.
Beberapa di antara mereka menilai Israel akan kembali melanggar kesepakatan seperti sebelumnya.
Seorang pengunjuk rasa bernama Abbi Jordan mengatakan bahwa “gencatan senjata ini tidak akan berhasil.”
Jordan menegaskan bahwa Israel telah melanggar perjanjian perdamaian berkali-kali selama puluhan tahun.
Ia juga menyerukan agar pemerintah Australia menjatuhkan sanksi terhadap Israel.
Menurutnya, pendudukan terhadap wilayah Palestina masih terus terjadi dan menimbulkan penderitaan rakyat.
Berdasarkan laporan Reuters, pasukan Israel telah menarik diri dari Gaza pada Minggu pagi.
Langkah itu menjadi bagian dari fase pertama perjanjian yang ditengahi oleh Amerika Serikat.
Kesepakatan ini bertujuan mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Namun, juru bicara aksi di Sydney, Amal Naser, menyebut bahwa pendudukan Israel belum berakhir.
“Israel masih menduduki Gaza dan Tepi Barat,” ujarnya.
Naser menambahkan bahwa diskriminasi terhadap warga Palestina tetap terjadi di wilayah Israel.
Rekaman Australian Broadcasting Corporation (ABC) menunjukkan ribuan orang berjalan membawa bendera Palestina.
Sebagian besar mengenakan syal keffiyeh sebagai simbol solidaritas.
Para pengunjuk rasa memenuhi kawasan bisnis Sydney yang ditutup sementara oleh pihak kepolisian.
Polisi melaporkan bahwa tidak ada penangkapan selama aksi berlangsung.
Sebelumnya, pengadilan sempat melarang rencana demonstrasi di Gedung Opera Sydney.
Namun, panitia memindahkan lokasi aksi ke pusat kota agar tetap bisa menyuarakan aspirasi secara damai.
Sementara itu, Dewan Eksekutif Yahudi Australia mengecam penyelenggara aksi pro-Palestina.
Wakil Kepala Eksekutif Peter Wertheim menilai para penyelenggara ingin melihat kegagalan gencatan senjata.
“Jika kesepakatan gagal, perang akan berlanjut dan penderitaan semakin besar,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Meski mendapat kritik, para pengunjuk rasa menegaskan bahwa mereka menolak kekerasan dan mendukung perdamaian sejati.
Mereka juga menyerukan agar dunia internasional menekan Israel untuk menghentikan pendudukan di wilayah Palestina.
Unjuk rasa besar di Sydney menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina tetap kuat di Australia.
Ribuan warga turun ke jalan untuk menuntut keadilan meski gencatan senjata telah berlaku.
Aksi damai ini menggambarkan harapan masyarakat dunia agar konflik di Gaza benar-benar berakhir dan perdamaian tercapai.
“Baca Juga: 58 Tentara Pakistan Tewas di Perbatasan, Klaim dari Taliban“