Koranindonesia.id – Kemelut antara warga lokal Mallorca, Spanyol, dan turis asing mencapai puncaknya baru-baru ini. Ratusan penduduk setempat memblokir akses menuju pantai populer, Calo des Moro, yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Dengan membentangkan spanduk bertuliskan “SOS Warga” dan membagikan selebaran dalam bahasa Inggris dan Jerman. Mereka mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap dominasi turis di pantai tersebut.
” Baca Juga: Persyaratan Usia dan Ketentuan PPDB Jenjang Pendidikan “
Para penduduk juga menutup jalan-jalan setapak menuju pantai sambil meneriakkan “pergi, pergi, pergi,” membuat turis yang ingin masuk ke sana bingung dengan aksi yang dilakukan oleh warga lokal. Salah seorang penduduk setempat menjelaskan kepada para turis bahwa mereka ingin menikmati pantai untuk satu hari tanpa kehadiran wisatawan.
Tidak hanya menghalangi akses ke pantai, warga Mallorca juga mendatangi turis yang sedang berjemur dan memaksa mereka pergi dengan membentangkan spanduk. Caló des Moro, yang dikenal dengan pemandangan menakjubkan dan air sebening kristal, telah menjadi magnet bagi influencer Instagram dan wisatawan. Protes yang dimulai dengan sekitar 20 penduduk setempat. Kemudian meningkat menjadi lebih dari 200 orang, menunjukkan betapa seriusnya warga dalam mengusir pengunjung.
Protes ini merupakan bagian dari gerakan yang lebih besar di Kepulauan Balearic, termasuk Mallorca, Menorca, dan Ibiza. Gerakan ini diselenggarakan oleh grup media sosial Mallorca Platja Tour. Bulan lalu, sebuah rekaman video menjadi viral yang menunjukkan para pengunjuk rasa di Mallorca mendatangi wisatawan yang sedang makan di luar, mencemooh dan meneriakkan “turis pulang saja.” Sekitar 10.000 demonstran turun ke jalan untuk meluapkan kemarahan mereka atas banyaknya turis, sambil meneriakkan “Mari selamatkan Mallorca. Orang asing keluar.”
Protes-protes ini mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat antara penduduk lokal dan wisatawan. Meskipun turisme membawa keuntungan ekonomi, banyak warga merasa terpinggirkan. Dan terganggu oleh lonjakan jumlah turis yang menguasai ruang-ruang publik dan pantai-pantai indah mereka. Gerakan protes ini adalah ekspresi dari keinginan warga untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayah mereka. Dan memastikan bahwa kehidupan sehari-hari mereka tidak terganggu oleh pariwisata massal.
” Baca Juga: Krisis Server PDNS: Kritik Terhadap Keamanan Siber “
Secara keseluruhan, aksi protes di Mallorca menyoroti pentingnya keseimbangan antara kepentingan ekonomi dari pariwisata. Dan kebutuhan warga lokal untuk menjaga kualitas hidup dan ruang publik mereka. Dengan meningkatnya ketegangan ini, diperlukan dialog dan kebijakan yang dapat menyeimbangkan kepentingan kedua belah pihak demi masa depan yang harmonis.