Pria Pamer Pistol Ngaku Orang Istana, Geger di Lahan Sengketa
koranindonesia.id – Seorang pria membuat kehebohan di media sosial usai memamerkan pistol dan mengaku sebagai bagian dari ring satu Istana. Kejadian tersebut berlangsung di bekas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Rangkapan Jaya Lama, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat.
“Baca Juga: Dua Pemancing Tewas Disambar Petir Saat Berteduh di Pondok“
Dalam video berdurasi sekitar satu menit, pria berkaos biru tampak dengan percaya diri menunjukkan senjata api yang terselip di pinggangnya. Ia mengaku sebagai orang pemerintah dan menyebut dirinya berasal dari ring satu Istana.
“Saya juga orang pemerintah, saya juga ring satu Istana, ini buktinya,” kata pria itu sambil memperlihatkan senjatanya.
Aksi ini menjadi sorotan publik karena terjadi di tengah sengketa lahan antara ahli waris dan Pemerintah Kota Depok. Situasi memanas saat keluarga ahli waris mendatangi lokasi dan mempertanyakan kepemilikan lahan.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Abdul Waras, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan tengah melakukan penyelidikan. Ia menegaskan bahwa kasus ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
“Saya sudah perintahkan Kasat Reskrim untuk menindaklanjuti kasus ini secepatnya,” ujar Kapolres kepada wartawan pada Minggu, 29 Juni 2025.
Petugas akan mendalami identitas pria tersebut, termasuk asal-usul senjata api yang dibawanya. Penyidik juga akan memeriksa status senjata itu apakah legal atau ilegal.
Insiden ini terjadi di tengah konflik kepemilikan lahan antara keluarga ahli waris dengan Pemerintah Kota Depok. Menurut keterangan keluarga, mereka menuding seorang pejabat aset sebagai dalang dari kekisruhan tersebut.
Namun hingga kini, pihak Pemkot Depok belum memberikan pernyataan resmi mengenai tuduhan tersebut. Sengketa lahan ini sudah berlangsung cukup lama dan belum menemukan titik terang.
Publik ramai membahas tindakan pria tersebut, terutama soal klaim dirinya sebagai bagian dari ring satu Istana. Banyak yang menilai bahwa tindakan ini bisa mencoreng nama baik lembaga negara.
Selain itu, aksi pamer senjata di ruang publik dinilai membahayakan dan dapat memicu ketakutan masyarakat. Warganet mendesak agar aparat menindak tegas siapa pun yang menyalahgunakan simbol kekuasaan untuk menekan warga sipil.
“Baca Juga: Jenazah Juliana Marins Belum Dipulangkan, Ini Kendalanya“
Polisi saat ini masih mengumpulkan keterangan saksi dan bukti dari lokasi kejadian. Kapolres memastikan penyelidikan akan dilakukan secara objektif dan sesuai hukum yang berlaku.
Pihak kepolisian juga akan memastikan apakah pria tersebut memiliki izin resmi membawa senjata. Jika terbukti melanggar hukum, maka tindakan tegas akan diberikan sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik luas dan diharapkan segera mendapat kejelasan hukum.