Perampokan Minimarket Jakpus, Asisten Kepala Toko Otak Aksi
koranindonesia.id – Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap tiga pelaku perampokan minimarket di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Perampokan itu ternyata direncanakan oleh AYA (24), asisten kepala toko di minimarket tersebut.
Pelaku merekayasa kejadian seolah-olah terjadi aksi perampokan dengan kekerasan.
“Baca Juga: China Ungkap Kemampuan Jet Siluman Terbaru J-35A“
Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyatakan, pelaku merancang skenario bersama dua rekannya.
“Korban yang juga karyawan, merencanakan aksi agar tampak seperti perampokan,” ujar Ade Ary, Senin (19/5/2025).
Perampokan terjadi pada Kamis, 15 Mei 2025. AYA mengajak dua temannya, Danar Fauzan Supandi (25) dan Tazul Arifin (25).
AYA lebih dulu mengambil uang Rp20 juta dari brankas toko tanpa sepengetahuan staf lain.
Setelah itu, ia menyerahkan uang kepada Danar yang menunggu di toilet toko.
Danar sebelumnya datang ke toko untuk melakukan top-up saldo ke empat nomor miliknya.
Ia dilayani dua kali oleh kasir Z, masing-masing pukul 01.15 WIB dan 02.00 WIB.
Pada pukul 04.25 WIB, Tazul masuk ke toko berpura-pura membeli rokok dan jajanan.
Ia memantau situasi toko dan mengalihkan perhatian kasir.
Sementara itu, AYA meminta izin kepada kasir untuk naik ke lantai dua, tempat brankas berada.
Ia berpura-pura ingin menghitung uang hasil penjualan atau pick up sales.
Sesampainya di lantai dua, AYA mengirim pesan “GAS” kepada Danar lewat WhatsApp sebagai kode.
Danar langsung masuk ke toko dan berpura-pura ke toilet, padahal naik ke lantai dua menemui AYA.
Setibanya di atas, Danar memukul AYA seperti telah direncanakan.
Ia juga menodongkan senjata berbentuk pistol dan mengambil uang Rp49,8 juta serta ponsel AYA.
Setelah itu, Danar turun membawa hasil curian dan keluar dari toko, disusul oleh Tazul.
Ketiga pelaku kabur ke Tasikmalaya, Jawa Barat, setelah menjalankan aksinya.
Tim Polda Metro Jaya berhasil menangkap mereka pada Sabtu, 17 Mei 2025 pukul 01.30 WIB.
Kini, ketiga tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Polisi masih mendalami kemungkinan aksi serupa di tempat lain dengan modus serupa.
“Baca Juga: Wakapolres Kuansing Patah Tulang Usai Ditabrak Pebalap Liar“
Kesimpulan:
Kasus ini menjadi peringatan bahwa pelaku perampokan bisa berasal dari dalam lingkungan kerja sendiri.
Pelaku utama, AYA, justru merupakan orang kepercayaan toko yang seharusnya menjaga keamanan.
Kepolisian mengimbau manajemen ritel untuk meningkatkan pengawasan terhadap pegawai, terutama yang memiliki akses ke brankas.