Longsor Tambang Cirebon Tewaskan 10, Bos Diperiksa Polisi
koranindonesia.id – Polresta Cirebon memeriksa pemilik tambang Galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Pemeriksaan dilakukan usai longsor terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025, yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia. Identitas pemilik tambang masih belum diumumkan ke publik.
“Baca Juga: 7 Game Anak Terbaik 2025, Seru dan Edukatif“
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menjelaskan bahwa izin tambang masih berlaku hingga November 2025. Meski demikian, penyelidikan tetap berjalan untuk memastikan tidak ada pelanggaran lain di lokasi.
Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Jawa Barat, 10 orang tewas dalam insiden ini. Tujuh korban telah teridentifikasi, sementara tiga lainnya masih belum diketahui identitasnya. Petugas juga melaporkan bahwa delapan orang masih hilang dan diduga tertimbun longsor.
Korban tewas antara lain:
Tiga jenazah lainnya belum berhasil diidentifikasi oleh tim medis dan kepolisian.
Peristiwa ini juga menyebabkan sembilan orang mengalami luka-luka. Seluruh korban luka telah dievakuasi ke RS Sumber Hurip dan puskesmas terdekat. Identitas korban luka adalah:
Selain korban jiwa, longsor juga merusak sejumlah alat berat dan kendaraan di lokasi tambang. Tercatat ada tiga unit excavator dan enam truk yang rusak akibat tertimpa longsoran material.
Tim dari BPBD Jawa Barat dan Cirebon masih berada di lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang belum ditemukan. Hadi Rahmat, Humas BPBD Jabar, menyampaikan bahwa tim bekerja sama dengan perangkat desa, kepolisian, dan tenaga medis untuk menangani situasi ini.
BPBD telah membuka posko pengaduan bagi keluarga korban. Sampai saat ini, satu orang warga melaporkan kehilangan anggota keluarganya yang berjualan es di sekitar lokasi tambang.
“Baca Juga: Polda Sumut Tangkap 2 Kurir Pembawa 9 Kg Sabu“
Kapolresta Cirebon mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area tambang. Potensi longsor susulan masih ada, sehingga keselamatan warga menjadi prioritas utama.
Proses evakuasi diperkirakan akan memakan waktu karena kondisi medan cukup berat. Polisi dan BPBD akan terus memperbarui informasi kepada publik seiring perkembangan di lapangan.