Koranindonesia.id – Polisi telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus kekerasan terhadap seorang anak selebgram asal Malang, Aghnia Punjabi. Tersangka tersebut adalah seorang suster pengasuh yang dikenal dengan inisial IPS. Penetapan tersangka ini dilakukan setelah polisi menerima laporan dari orang tua korban, yang menunjukkan seriusnya kasus ini. Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan maraton terhadap pelaku hingga pagi hari, IPS ditetapkan sebagai tersangka. Keputusan ini diambil setelah melalui proses gelar perkara yang cermat.
” Baca Juga: Fotografi Tanpa Repot, Kamera Mirrorless Terbaik untuk Pemula “
IPS sebagai tersangka dijerat dengan Pasal 80 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. Pasal tersebut memberikan ancaman hukuman penjara selama lima tahun bagi pelaku kekerasan terhadap anak. Langkah ini menunjukkan seriusnya pihak berwajib dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak demi memberikan perlindungan yang layak bagi mereka.
Kejadian kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh suster pengasuh tersebut pertama kali dibagikan oleh korban, Aghnia Punjabi, melalui akun Instagramnya. Dalam unggahan tersebut, Aghnia dengan nada marah meminta bantuan teman-temannya untuk merepost kisah pilu yang dialami oleh sang putri yang masih balita. Dia menyertakan foto putrinya yang menderita lebam parah di mata kiri dan luka di telinga kanan akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oleh suster pengasuh dengan inisial I. Foto-foto tersebut menjadi bukti nyata dari tindakan kekerasan yang dialami oleh anak Aghnia, yang seharusnya mendapat perlindungan dan kasih sayang.
Kasus ini menimbulkan reaksi publik yang besar terutama di media sosial. Masyarakat mengecam keras tindakan kekerasan terhadap anak dan mendukung langkah-langkah penegakan hukum yang diambil oleh pihak berwajib. Selain menetapkan tersangka, polisi juga diharapkan untuk menyelidiki secara menyeluruh dan memastikan bahwa pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Perlindungan terhadap anak menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini, serta pencegahan terhadap kekerasan serupa di masa mendatang.
” Baca Juga: Ragam Jenis Games Terpopuler: Pilihan Hiburan yang Tak Terbatas “
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kesadaran akan perlindungan anak. Seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, pengasuh, dan institusi pendidikan, harus bersatu untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak. Melalui kesadaran dan tindakan nyata, kita dapat mencegah kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.