News

Israel Bombardir Suriah, Dua Jenderal Iran Tewas

koranindonesia.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim pihaknya telah membunuh Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi, kepala intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan wakilnya Jenderal Hassan Mohaqiq. Ia menyampaikan klaim ini dalam wawancara dengan Fox News.

“Baca Juga: Rekomendasi Build Terbaik Ciaccona di Wuthering Waves

Netanyahu menyebut bahwa “kami telah membawa kepala intelijen mereka dan wakilnya ke Teheran,” menandai bahwa serangan telah menargetkan pusat-pusat strategis Iran. Serangan tersebut menjadi bagian dari operasi militer besar-besaran yang dilakukan sejak Jumat, 13 Juni 2025.

Israel Serang Ilmuwan Nuklir Iran Secara Terarah

Media Israel melaporkan bahwa sedikitnya 14 ilmuwan nuklir Iran tewas dalam serangkaian serangan. Beberapa dari mereka diduga menjadi sasaran bom mobil. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga merilis daftar sembilan ilmuwan penting yang tewas dalam serangan tersebut.

Nama-nama tersebut meliputi:

  • Fereydoun Abbasi (ahli teknik nuklir)
  • Mohammad Mehdi Tehranchi (ahli fisika)
  • Akbar Motalebi Zade (ahli teknik kimia)
  • Said Barji (ahli ilmu material)
  • Amir Hassan Fakhahi (ahli fisika)
  • Abd al-Hamid Minoushehr (ahli fisika reaktor)
  • Mansour Asgari (ahli fisika)
  • Ahmad Reza Zolfaghari Daryani (ahli teknik nuklir)
  • Ali Bahuei Katirimi (ahli mekanika)

IDF menegaskan bahwa mereka semua terlibat dalam pengembangan senjata nuklir dan memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidangnya. Israel menganggap mereka sebagai penerus Mohsen Fakhrizadeh, tokoh penting proyek nuklir Iran yang tewas pada 2020.

Jenderal Iran Tewas, Serangan Udara Berlanjut

Selain ilmuwan, beberapa pejabat tinggi militer Iran juga dilaporkan tewas. Termasuk di antaranya:

  • Kepala staf Iran, Mohammad Bagheri
  • Kepala IRGC, Hossein Salami
  • Panglima Markas Khatam-al Anbiya, Gholam Ali Rashid
  • Kepala Angkatan Udara IRGC, Brigjen Amir Ali Hajizadeh
  • Komandan unit drone IRGC, Taher Pour
  • Komandan pertahanan udara IRGC, Davoud Shaykhian

Israel melanjutkan serangannya ke Iran untuk hari ketiga berturut-turut, Minggu (15 Juni 2025). Militer Israel mengancam akan meningkatkan skala serangan karena beberapa rudal Iran sempat berhasil melewati sistem pertahanan udara dan mengenai sejumlah gedung penting di Israel.

Negosiasi Nuklir Batal, Konflik Memanas

Akibat eskalasi ini, rencana negosiasi baru mengenai program nuklir Iran dibatalkan. Iran melaporkan bahwa 406 orang tewas dan 654 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut. Namun, angka pasti dari pihak berwenang Iran belum dikonfirmasi.

Serangan mendadak Israel terhadap situs militer dan fasilitas nuklir Iran pada Jumat lalu dianggap sebagai pemicu utama meningkatnya konflik.

“Baca Juga: Prabowo Dijadwalkan Bertemu Putin di Rusia

Kilang Minyak Iran Juga Jadi Sasaran

Teheran mengklaim Israel juga menyerang dua kilang minyak. Serangan ini meningkatkan kekhawatiran akan potensi serangan lebih luas terhadap industri energi Iran. Dampak dari aksi ini bisa memengaruhi pasokan energi global.

Militer Israel melalui media sosial memperingatkan warga Iran untuk segera mengevakuasi pabrik-pabrik senjata mereka. Peringatan itu menandakan bahwa Israel mungkin akan memperluas cakupan kampanye militernya ke berbagai wilayah Iran.