Identitas Mayat Wanita Terikat di Lampung Akhirnya Terungkap
koranindonesia.id – Seorang wanita ditemukan tewas di kebun karet, wilayah Natar, Lampung Selatan, pada Sabtu, 24 Mei 2025 malam. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan mulut dan tangan terikat kain.
“Baca Juga: 7 Game Seru Mirip Love and Deepspace untuk Dicoba“
Lokasi penemuan berada di bawah salah satu pohon karet. Korban tidak mengenakan celana saat ditemukan, sehingga memicu dugaan tindak kekerasan seksual atau pembunuhan.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, menyebut korban bernama Siti Sulasih. Korban berusia 31 tahun dan tinggal di Dusun Purwodadi, Desa Rulung Raya, Kecamatan Natar.
Siti sempat berpamitan kepada keluarganya pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Ia mengaku hendak pergi ke kebun, namun hingga malam hari tidak juga kembali ke rumah.
Karena khawatir, keluarga korban berinisiatif mencari ke sekitar kebun. Sekitar pukul 20.00 WIB, beberapa anggota keluarga menemukan jasad Siti.
Mereka melihat korban sudah tidak bernyawa. Tangan dan mulut korban terikat kain, dan tubuhnya berada di dekat pohon karet. Kondisinya sangat memprihatinkan.
Setelah menemukan jasad korban, pihak keluarga segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Natar. Tim kepolisian langsung datang ke lokasi dan melakukan olah TKP.
Petugas kemudian mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara Polda Lampung. Proses autopsi akan menentukan penyebab pasti kematian korban.
Kapolres AKBP Yusriandi Yusrin menegaskan bahwa penyelidikan kasus ini akan dilakukan secara menyeluruh. Polisi sudah memeriksa lokasi dan mengumpulkan bukti dari TKP.
Pihak kepolisian juga akan memeriksa saksi, termasuk keluarga dan warga sekitar lokasi kejadian. Langkah ini diambil untuk mengungkap pelaku serta motif di balik peristiwa tersebut.
“Baca Juga: Jenderal Kopassus Bikin Pasukan Elite Israel Mundur“
Kesimpulan:
Penemuan jasad Siti Sulasih menggemparkan warga Natar dan sekitarnya. Polisi berkomitmen menuntaskan kasus ini dan mengungkap siapa pelaku sebenarnya.
Warga diminta tetap tenang dan segera melapor jika memiliki informasi penting terkait kejadian ini. Keamanan dan keadilan menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini.
